Ketika sebuah brand skincare lokal memiliki produk berkualitas, tapi nyaris tak dikenal publik, tantangan terbesar bagi Digital Marketing Manager-nya adalah: membuat orang tahu, peduli, dan akhirnya memilih brand tersebut. Apalagi di era digital seperti sekarang, di mana persaingan bukan hanya dengan merek lokal, tapi juga dengan brand luar negeri yang lebih duluan eksis dan punya anggaran besar.
Tugas utama seorang Digital Marketing Manager dalam situasi ini jelas: meningkatkan brand awareness. Bukan sekadar tampil di beranda media sosial atau muncul di hasil pencarian, tapi benar-benar membangun kehadiran yang kuat, dikenali, dan dipercaya audiens. Berikut ini adalah langkah-langkah nyata yang bisa dilakukan — dan terbukti berdampak — dalam upaya membesarkan nama sebuah brand dari bawah.
- Bangun Identitas Brand yang Konsisten
Langkah pertama yang krusial adalah memastikan bahwa brand memiliki identitas yang jelas dan konsisten. Identitas ini mencakup banyak hal: mulai dari tone of voice, warna, tipografi, gaya visual, hingga nilai dan pesan utama yang ingin disampaikan ke audiens.
Tim marketing perlu bekerja erat dengan tim desain dan tim konten untuk menyelaraskan semua aspek komunikasi. Baik di Instagram, TikTok, website, sampai kemasan produk — semuanya harus menyuarakan karakter brand yang sama. Karena dalam branding, konsistensi bukan hanya soal estetika, tapi soal membangun kepercayaan. Konsistensi memberi kesan profesional, meyakinkan, dan membuat brand lebih mudah diingat.
- Manfaatkan Kekuatan Konten Berkualitas
Di tengah banjir informasi di dunia digital, orang cenderung hanya memperhatikan konten yang punya nilai — baik nilai hiburan, informasi, maupun inspirasi. Maka strategi konten tidak boleh hanya berisi promosi produk. Konten harus memberi manfaat nyata.
Beberapa jenis konten yang efektif antara lain:
• Tips perawatan kulit sesuai jenis kulit
• Video before-after penggunaan produk (tentu dengan izin pelanggan)
• Testimoni dan kisah sukses customer dalam mengatasi masalah kulit, seperti jerawat membandel atau kulit kusam
Konten-konten ini disajikan dengan pendekatan storytelling, bukan hard selling. Ketika konten menyentuh, menginspirasi, atau menjawab pertanyaan audiens, mereka akan lebih cenderung membagikannya. Semakin sering konten dibagikan, semakin luas pula jangkauan brand secara organik.
- Kolaborasi dengan Influencer Mikro
Alih-alih menghabiskan anggaran untuk influencer besar yang mungkin tidak relevan atau tidak benar-benar menggunakan produk, strategi yang lebih cerdas adalah bekerja sama dengan mikro influencer. Mereka biasanya punya jumlah followers yang lebih kecil, tapi memiliki tingkat engagement yang jauh lebih tinggi.
Mikro influencer yang tepat memiliki audiens yang sesuai dengan target market brand. Setelah mengirimkan produk dan meminta ulasan jujur, biarkan mereka bercerita dari sudut pandang personal. Rekomendasi yang otentik dan tidak dibuat-buat memiliki kekuatan untuk menciptakan rasa penasaran, memicu percobaan produk, hingga mendorong loyalitas.
Brand pun mulai dikenal bukan karena iklan besar-besaran, tapi karena percakapan yang alami di kalangan komunitas tertentu.
- Optimalkan Iklan Digital yang Tepat Sasaran
Iklan digital tetap penting, tapi keberhasilannya sangat bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang target audiens. Sebelum menjalankan kampanye, penting untuk menjawab pertanyaan berikut: siapa target audiensnya? Apa masalah utama mereka? Platform digital mana yang paling sering mereka gunakan?
Berdasarkan data itu, kampanye awareness bisa diluncurkan melalui:
• Instagram Ads dengan visual yang menarik dan copy yang relatable
• YouTube Ads berdurasi pendek dengan pendekatan naratif
• Google Display Ads yang muncul di website atau blog yang sering dikunjungi target audiens
Iklan ini tidak langsung menjual produk. Fokusnya adalah memperkenalkan brand dan membangun koneksi emosional. Pesan seperti “Kenalan sama brand yang ngerti kulitmu” lebih efektif untuk membangun ketertarikan awal dibandingkan penawaran diskon semata.
- Libatkan Audiens dalam Percakapan
Orang cenderung lebih menyukai brand yang terbuka dan mengajak mereka terlibat. Maka penting untuk menciptakan ruang dialog dan interaksi. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
• Mengadakan challenge seputar rutinitas skincare
• Membuka sesi Q&A secara reguler
• Mengajak audiens memberikan ide produk baru atau vote untuk varian berikutnya
Melibatkan audiens membuat mereka merasa menjadi bagian dari perjalanan brand. Engagement meningkat, dan secara perlahan brand menjadi bagian dari percakapan sehari-hari — bukan sekadar iklan yang lewat di timeline.
Kesimpulan
Hasil dari strategi ini tidak instan, tapi sangat nyata. Dalam tiga bulan, brand lokal ini berhasil muncul di halaman pertama Google, pertumbuhan followers Instagram melonjak hingga tiga kali lipat, dan yang lebih penting — tingkat kepercayaan publik terhadap produk lokal meningkat drastis.
Digital Marketing bukan hanya tentang menjual. Lebih dari itu, ini soal membangun hubungan, menciptakan makna, dan menjadi relevan di kehidupan audiens. Karena pada akhirnya, brand awareness bukan hanya soal jadi terkenal, tapi soal menjadi pilihan yang berarti.